Ruang Utama

Kamis, 19 Januari 2012

Senyummu Penuh Tanda Tanya

Sydney, Sel kanker biasanya sangat ditakuti karena bisa menyebar dengan sangat cepat. Tapi dokter di Australia menemukan bentuk sel kanker yang sedang 'tersenyum' di bawah mikroskop.

Peneliti di Sydney terkejut dan juga heran ketika mengamati protein sel kanker di bawah mikroskop. Hal ini lantaran protein kanker tersebut membentuk gambar wajah yang sedang tersenyum.

Para ilmuwan dari Westmead Millennium Institute for Medical Research menciptakan protein kanker sejak 12 tahun lalu sebagai bahan untuk mempelajari bagaimana protein tersebut akan berkembang menjadi tumor di dalam tubuh manusia.

Tapi dalam salah satu percobaan yang telah dilakukan oleh para peneliti selama bertahun-tahun, protein dari sel kanker ini mengembangkan wajah seperti sedang tersenyum.




                                       (Sel kanker yang tersenyum mirip simbol gambar senyum ini)

"Kami tidak pernah melihat hal yang seperti ini sebelumnya, dan orang-orang yang ada di laboratorium sangat senang melihat gambar tersenyum," ujar Profesor Beric Henderson yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (19/1/2012).

Prof Henderson mengungkapkan ia meneliti sesuatu di bawah mikroskop dan mengamati protein kanker berkembang bisa jadi hal yang membosankan dan menyebabkan ketegangan mata. Tapi hal ini jadi menyenangkan saat ilmuwan menemukan wajah tersenyum di bawahnya.

"Kami semua bertanya-tanya apa pesan yang mendasari hal tersebut dan ada berbagai cara untuk mengetahuinya. Anda mungkin berpikir untuk menertawakan kita, tapi saya pikir itu justru menantang kita," ungkapnya.

Dalam studi ini Profesor Henderson dan tim mencoba untuk mengetahui perilaku dari protein yang disebut dengan beta-catenin yang menyebabkan kanker dengan cara bergerak masuk ke dalam inti sel dan mengaktifkan gen. Reaksi berantai ini akan mengubah sel normal menjadi sel tumor.

"Jika ia tidak masuk ke inti sel maka tidak menyebabkan kanker. Jadi kami belajar mencari tahu bagaimana agar ia tidak masuk atau menghentikan perilaku tersebut sehingga bisa mencegah kanker," ujar Prof Henderson.

(ver/ir)

Sumbernya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar