Ruang Utama

Kamis, 29 September 2011

Our Friends



Bus AKDP itu mungkin ingin menunjukkan bahwa semua penumpang adalah Teman, Sahabat ato Saudara-nya. Sebuah ungkapan yang menunjukkan kekerabatan yang kental, tidak bisa dipisahkan walaupun berbeda tempat dan waktu. Siap mengantar kapan-pun yang kau mau (sesuai jadwal dan rute), sampai ketempat tujuan. Luarrrr Biasaaaa...

Jadi inget waktu melakukan perjalanan untuk audit ke kota Padang tahun 2003-an, sang tuan rumah menyambut di bandara dengan senyuman kas, percakapan semakin menghangatkan suasana. Seperti kawan lama yang sudah lama tidak bersua. Sampai pada akhirnya bertanya tempat asli kelahiran-nya. Saya bilang "orang Solo Asli pak!". Kaget orang minang itu. Dikira-nya saya ada keturunan

minang ato padang. Padahal, perkenalan sebelumnya hanya sesaat dan via telepon sebelum keberangkatan, saya hanya bilang "Nama saya Nasrul Pak!". Sampai sekarang masih bertanya, "kok bisa ya ?". Kejadian ini tentunya bukan hanya sekali itu saja. Saya ingat sekali kata-kata beliau, sambil merasa heran dengan logat padang-nya yang kental, "Saya pikir Awak sendiri ??"

Tentunya walaupun bukan orang padang bukan berarti perkawanan atau persahabatan tidak terjalin dan pekerjaan tidak selesai. Cerita itu hanya sebuah intermeso saja. Persahabatan tentu tidak melihat dari mana asal muasal, bahkan perbedaan itu sudah menjadi keniscayaan. Beda Suku bangsa tidak menjadi jurang pemisah untuk terbentuknya suatu persahabatan atau peradaban. Semua itu sudah digariskan oleh Alloh SWT secara jelas (QS Al-Hujuraat 13).Tapi, tidak dipungkiri cita rasa ke-asli-annya (daerah, profesi, dsb) menjadi salah satu cara yang memudahkan dalam memperoleh teman atau menambah saudara. Tidak mudah tentunya "menganggap" seseorang itu sebagai sahabat atau teman atau bahkan saudara. Tentu banyak contoh sahabat dikala senang, tapi dikala susah akan sangat mencerminkan dia sebagai sahabat sesungguhnya atau tidak. Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar